Akhir 2011, Listrik di Namrole dan Kisar Nyala 24 Jam

Written By Ambononline.com on Kamis, 21 April 2011 | 20.15

Ambon - PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara menargetkan pada akhir tahun 2011 mendatang, listrik di seluruh ibukota kabupaten/kota di Provinsi Maluku akan menyala selama 24 jam/hari.
"Saat ini dari seluruh ibukota kabupaten/kota di Provinsi Maluku ternyata di Namrole (ibukota Kabupaten Buru Selatan) dan Kisar (ibukota Kabupaten Maluku Barat Daya) ternyata masih nyala 12 jam/hari, sehingga kita targetkan paling lambat akhir tahun ini kedua kota tersebut sudah bisa nyala 24 jam/hari," jelas General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara, I Nyoman S Astawa kepada wartawan di Ambon, Rabu (20/4).
Pejabat Bupati Buru Selatan (Bursel), M. Saleh Thio menurutnya, sudah meminta bantuan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk meningkatkan pelayanan, sehingga listrik di Kota Namrole bisa nyala 24 jam.
"Saya memang sudah janji untuk menyanggupinya, namun kita saat ini masih terkendala kemampuan pasokan listrik untuk Namrole yang berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Wamsisi apalagi kapasitas tanki bahan bakar di PLTD tersebut hanya sebesar 20 ton," ungkapnya.
Dikatakan, jika pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bursel menginginkan di Kota Namrole listrik nyala 24 jam, maka paling tidak pasokan bahan bakar harus dilakukan 20 hari sekali karena kapasitas tanki bahan bakar yang ada hanya mampu menggerakan generator selama 20 hari. "Ini juga menjadi kendala karena transporter bahan bakar PLN tidak mampu pasokan di bawah 30 hari sekali. Solusinya kita akan bangun lagi PLTD di Namrole dalam tahun ini serta membangun tanki bahan bakar berkapasitas 50 ton," katanya.
Ke depan, menurut Nyoman, PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) Waitina berkapasitas 4 x 3 MW yang akan mulai dibangun pada tahun 2013.
Khusus di Kisar, ibukota Kabupaten MBD, jelas Nyoman, telah dibangun tanki bahan bakar berkapasitas 50 ton untuk mendukung operasional PLTD setempat, namun sampai saat ini belum ditera. "Jadi akhirnya belum dapat dimanfaatkan karena bisa saja terjadi perbedaan pendapat menyangkut jumlah pasokan bahan bakar dengan transporter. Jika nantinya tanki tersebut sudah dapat dimanfaatkan maka listrik di Kisar akan nyala selama 24 jam/hari," jelasnya,
Rasio Elektrifikasi
Nyoman pada kesempatan tersebut, juga memaparkan Rasio Elektrifikasi (RE) hingga Maret 2011 tercatat sebesar 59,78 persen.
"Hingga Maret 2011, RE di Provinsi Maluku tercatat sebesar 59,78 persen karena dari jumlah rumah tangga sebanyak 327.223 ternyata yang telah menjadi pelanggan rumah tangga sebanyak 195.604," jelasnya.
Dikatakan, di antara 11 kabupaten/kota di Provinsi Maluku, Kota Ambon tercatat memiliki RE tertinggi, yaitu mencapai 98,51 persen, disusul Kota Tual 93,60; Kabupaten Buru Selatan 78,34; Kabupaten Pulau Buru 67,15; Kabupaten Maluku Tenggara 60,02; Kabupaten Seram Bagian Timur 57,92; Kabupaten Maluku Tengah 42,02 persen; Kabupaten Maluku Barat Daya 38,82; Kabupaten Maluku Tenggara Barat 38,79; Kabupaten Seram Bagian Barat 37,40 dan Kabupaten Kepulauan Aru 27,51.
"Kita menargetkan di akhir tahun 2011 ini, RE Provinsi Maluku dapat mencapai diatas 60 persen," katanya. (S-12)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita lain